Rabu, 31 Maret 2010

EKUITAS

Investasi ekuitas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris.
Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia.
Investasi ekuitas umumnya berhubungan dengan pembelian dan menyimpan saham stok pada suatu pasar modal oleh individu dan dana dalam mengantisipasi pendapatan dari deviden dan keuntungan modal sebagaimana nilai saham meningkat. Hal tersebut juga kadang kadang berkaitan dengan akuisisi saham (kepemilikan) dengan turut serta dalam suatu perusahaan swasta (tidak tercatat di bursa) atau perusahaan baru ( suatu perusahaan sedang dibuat atau baru dibuat). Ketika investasi dilakukan pada perusahaan yang baru, hal itu disebut sebagai investasi modal ventura dan pada umumnya dimengerti mempunyai risiko lebih besar dari pada investasi situasi-situasi dimana saham tercatat di bursa dilakukan.
Peserta pasar keuangan

Skema investasi kolektif
Koperasi kredit
Perusahaan asuransi
Bank investasi
Dana pensiun
Pialang utama
Trusts
Seri Keuangan
Pasar keuangan
Peserta
Keuangan koporasi
Keuangan personal
Keuangan publik
Bank dan perbankan
Regulasi keuangan
l • b • s
Daftar isi [sembunyikan]
1 Penyertaan Langsung dan Dana terkumpul
1.1 Kontroversi dalam penyimpanan dana langsung atau melalui bentuk usaha investasi kolektif
2 Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal
3 How share prices are determined
4 Bacaan Berhubungan
5 Referensi
6 Pranala luar
[sunting]Penyertaan Langsung dan Dana terkumpul

Saham yang disimpan oleh individu privat pada umumnya disimpan melalui reksadana atau bentuk lain dari bentuk usaha khusus untuk investasi dana terkumpul, banyak yang mempunyai harga terpampang di surat kabar keuangan atau majalah majalah bisnis; reksa dana pada umumnya dikelola oleh perusahaan pengelola dana terkenal (contohnya: Fidelity or Vanguard). Dengan melakukan penyimpanan dana seperti itu investor individu memperoleh kesempatan untuk melakukan diversifikasi dengan modal kecil serta memdapatkan keahlian manajer pengelola yang profesional dalam hal pengelolaan dana tersebut. Suatu alternatif umumnya dilakukan oleh investor dan institusi besar (seperti dana pensiun besar) adalah dengan menyimpan saham secara langsung; dalam lingkungan institusi banyak nasabah yang memiliki portofolio sendiri mempunyai apa yang disebut dana segregasi yang berlawanan arti dengan, atau sebagai tambahan, yang terkumpul, seperti alternatif reksadana.
[sunting]Kontroversi dalam penyimpanan dana langsung atau melalui bentuk usaha investasi kolektif
Keuntungan terbesar dalam berinvestasi pada dana terkumpul adalah akses kepada keahlian investor yang profesional dan mendapatkan diversifikasi dari penyimpanan pada dana tersebut. Investor juga menerima jasa diasosiasikan dengan dana tersebut seperti, laporan tertulis berkala dan pembayaran dividen (yang mana sesuai). Hal yang cukup merugikan dari investasi pada dana terkumpul adalah pembayaran fee ke para manajer dari dana tersebut ( umumnya harus dibayar pada awal dan setiap tahunnya dan kadang pada saat keluar) dan diversifikasi dana yang mana bisa atau tidak bisa cocok dengan latar belakang kebutuhan para investor.
Adalah memungkinkan untuk terjadinya diversifikasi berlebihan. Jika investor menyimpan beberapa dana, risiko dan struktur dari posisinya secara keseluruhan adalah suatu amalgam dari penyimpanannya dalam semua dana yang berbeda dan dapat pula dipertanyakan penyimpanan investor tersebut dengan dibandingkan dengan index atau risiko pasar secara perkiraan bisa berhasil.
Biaya atau fee yang dibayar ke organisasi pengelola dana profesional harus di monitor secara hati hati. Pada banyak kasus yang tidak baik (seperti: fee dan biaya lainnya yang mana fee lebih tidak terlihat dan tersembunyi dalam lingkungan kerja dari organisasi) lebih besar dibandingkan dengan pembayaran pendapatan dividen dan pengembalian keuntungan setelah pajak dimana investor berharap dalam suatu tahun rata rata.
[sunting]Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal

Dalam mencoba untuk mengidentifikasi saham yang bagus untuk investasi, ada dua pemikiran: analisis teknikal dan analisis fundamental. Yang pertama melibatkan dengan mempelajari sejarah dari harga saham dan sejarah harga dari bursa saham secara keseluruhan; analis teknis telah mengembangkan berbagai indikator, beberapa sangat kompleks, yang melihat untuk memberikan inforasmi yang berguna dari seri volume dan harga. Analisis fundamental melibatkan dengan mempelajari semua informasi relevan yang berhubungan dengan saham dan pasar yang dituju dalam hal untuk mencoba untuk melihat bisnis di masa yang akan datang dan perkembangan keuangan/finansial termasuk pergerakan dari harga saham itu sendiri. Informasi fundamental yang dipelajari termasuk laporan keuangan, dan akun akunnya, data industri (seperti tren penjualan dan pemesanan) dan melihat pada lingkungan ekonomi dan keuangan (seperti tren dari tingkat suku bunga).
[sunting]How share prices are determined

One theory about equity price in professional investment circles continues is the Efficient Markets Hypothesis (EFM), although this theory is being widely discredited in the academic and professional markets. Briefly, this theory suggests that the share prices of equities are priced efficiently and will tend to follow a random walk determined by the emergence of news (randomly) over time. Professional equity investors therefore tend to spend their time immersed in the flow of fundamental information seeking to gain an advantage over their competitors (mainly other professional investors) by more intelligently interpreting the emerging flow of information (news).
The EFM theory does not seem to give a complete description of the process of equity price determination, for example because stock markets are more volatile than a theory that assumes that prices are the result of discounting expected future cash flows would imply. In recent years it has come to be accepted that the share markets are not perfectly efficient, perhaps especially in emerging markets or other markets where the degree of professional (very well informed) activity is lacking.
Another theory of share price determination comes from the field of Behavioral Finance. In Behavioral Finance, it is believed that humans often make irrational decisions, particularly related to the buying and selling of securities based upon fears and misperceptions of outcomes. The irrational trading of securities can often create securities prices which vary from rational, fundamental prices valuations. For instance, during the technology bubble of the late 90's and subsequent 'burst' in 2000-2002, technology companies were often bid beyond any rational fundamental value because of what is commonly known as the 'greater fool theory'. The Greater Fool Theory holds that because the predominant method of realizing returns in equity is from the sale to another investor, one should select securities that they believe that someone else will value at a higher level at some point in the future.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar